Peran Psikologi Komunikasi dalam Penerapan Nilai Moral di Keluarga.

Dalam ilmu psikologi, manusia menjadi pemeran utama dlam komunikasi yaitu sebagai komunikan. Komunikasi ditentukan oleh perilaku manusia komunikan dan fokus psikologi komunikasi dilatarbelakangi empat pendekatan psikologi yaitu psikodinamika, behaviorisme, kognitif, dan humanistik. Menurut pendekatan psikodinamika bahwa naluri biologis yang tidak dipelajari, terutama dorongan seksual dan agresif, mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan berperilaku. Naluri-naluri ini terpendam dalam alam bawah sadar, seringkali bertentangan dengan tuntutan masyarakat (King, 2012). Pada pendekatan behaviorisme lebih menekankan pada pengamatan respon perilaku, dan perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan pada pendekatan kognitif lebih memandang perilaku manusia dikendalikan oleh naluri dan meyakini bahwa proses-proses mental individu merupakan perilaku yang terkendali melalui ingatan, persepsi, citra, dan berpikir (King, 2012). Lalu menurut pendekatan humanistik manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidupnya, menghindar dari manipulasi lingkungan, dan manusia dapat memilih hidupnya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Serta perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor perilaku dan karakter orang lain, proses kognitif, lingkungan fisik, budaya, dan juga faktor biologis. 

Proses komunikasi terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu proses komunikasi secara primer dimana proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada  orang lain dengan menggunakan simbol sebagai media, yang secara langsung mampu memperjelas pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Yang kedua yaitu proses komunikasi secara sekunder dimana komunikator menggunakan media kedua dalam memperlancar komunikasinya karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh.

Upaya perumusan masalah bagaimana peran psikologi komunikasi dalam penerapan nilai-nilai moral di keluarga. Keluarga merupakan unit satuan terkecil dalam masyarakat sekaligus merupakan kelompok kecil yang sering dikenal dengan sebutan primary group. Dalam keluarga terdapat hubungan orang tua dengan anak, sebagaimana orang tua mengasuh, merawat dan dapat menjadi contoh dalam segala aspek kehidupan bagi anak. Peranan psikologi dalam komunikasi keluarga adalah berusaha untuk mempengaruhi pribadi seseorang melalui komunikasi agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam bertingkah laku/berperilaku. Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

Pola komunikasi dalam keluarga terjadi dalam macam-macam bentuk. Yang dimana interaksi diawali tidak mesti orang tua kepada anak namun bisa juga sebaliknya dan juga interaksi anak dengan anak. Dalam komunikasi keluarga semuana berperan aktif, reflektif, dan kreatif sehingga tercipta suasana keluarga yang  aktif dan dinamis dalam kegiatan perhubungan. Suasana dialogis juga menjadi lebih terbuka, karena yang aktif menyampaikan pesan tertentu tidak hanya dari orang tua kepada anak, tetapi juga dari anak kepada orang tua atau dari anak kepada anak. Komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan hubungan komunikasi antar pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam lingkup keluarga seseorang bisa memperoleh kemudahan dalam berkomunikasi dikarenakan intensitas interaksi yang baik dan dilakukan secara terus menerus. Melalui komunikasi dalam keluarga dapat terbina hubungan yang baik, sehingga mampu menghindari dan mangatasi masalah-masalah yang terjadi antara mereka dengan berlandaskan nilai-nilai agama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Komunikasi dalam kehidupan tidak hanya dengan menggunakan kata-kata verbal saja, tetapi juga menggunakan kata-kata non-verbal. Tanpa adanya komunikasi, tidak akan ada interaksi antara manusia. Untuk itu maka kita harus berkomunikasi dengan baik agar tercipta kehidupan yang baik antar sesama. Dan juga di dalam berkomunikasi jangan hanya sekedar menyampaikan pesan saja, melainkan untuk mengubah tingkah laku. Begitupun komunikasi dalam keluarga sangat penting untuk menjaga hubungan anggota keluarga dan juga dapat membentuk nilai-nilai moral agama yang baik. Peran keluarga dalam pembentukan nilai moral yaitu bagaimana orang tua merupakan tempat pertama terbentuknya moral anak. Kasih sayang yang diberikan orang tua terhadap anak, membangun sistem interaksi yang bermoral antara anak dengan orang lain. Hubungan dengan orang tua yang hangat, ramah, gembira dan menunjukkan sikap kasih sayang merupakan pupuk bagi perkembangan moral anak. Pembentukan moral dalam keluarga dapat dilakukan dengan memberikan sebuah keyakinan agama, nilai budaya, serta norma pergaulan yang ada.

Daftar Pustaka:

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi, Cetakan Ke27. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Aufirandra Firsty, Adelya Bunga, Ulfah Syifa. Komunikasi mempengaruhi tingkah laku individu. Vol 2. No 2. 9-15.

Siregar, Lis Yulianti Syafrida. Peran Psikologi Komunikasi dalam Penerapan Nilai-nilai keislaman di Keluarga. Vol. VII, No. 02 Juli 2013, 19-31.


Penulis : M Rizal Ghibran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tadabbur Alam: Ada Apa dengan Alam?

KAWAL PMII MENGABDI BERSAMA SEKOLAH ADVOKASI

Tadabur Alam : memupuk kualitas menumbuhkan loyalitas