Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

The New KUHP, prestasi atau diskriminasi?

Gambar
Beberapa waktu lalu tepatnya Selasa, 6 Desember 2022 maha kitab Undang-Undang hukum pidana atau kitab sucinya negara Indonesia telah disahkan sebagai kitab Undang-Undang hukum pidana asli buatan putra-putri terbaik bangsa. Setelah kurang lebih se-abad lamanya menggunakan kitab Undang-Undang hukum pidana warisan kolonial Belanda. Sebuah pencapaian gemilang yang ditorehkan putra-putri bangsa, para legislator-legislator yang telah bertahun-tahun mencoba membuat pasal demi pasal yang terkandung di dalamnya. Tentu sebagai rakyat patut mengapresiasi dan acungkan jempol untuk wakil rakyat kita atas kehebatannya. "Sebagai kado terindah untuk negara di penghujung tahun 2022". Sebagai kado terindah bagi seluruh rakyat indonesia, sepenggal kalimat yang saya beri kutipan diharapkan menjadi cita-cita namun ironis, banyak sekali gelombang penolakan, perlawanan bahkan aksi besar-besaran sebagai respon terhadap keluarnya Rancangan Kitab Undang-Undang ini. Mengapa bisa demikian? Sejarah k

“Revitalisasi Diskriminasi Gender Melalui Pengarus Utamaan Gender (PUG)"

Gambar
   PMII- Jumat, 9 November 2022. Rayon Psikologi dan Kesehatan melaksanakan kegiatan Talk Show Gender bertajuk “Revitalisasi Diskriminasi Gender Melalui Pengarus Utamaan Gender (PUG)". Kegiatan ini merupakan bentuk edukasi sosial terkait pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan dan kesetaraan diantara keduanya. Acara ini dilaksanakan di Gedung B FPK UIN Walisongo Semarang dan dihadiri kurang lebih sebanyak 60 peserta.         Seperti yang dituturkan oleh ketua pelaksana bahwa “Acara ini merupakan diskusi yang dipimpin oleh pemateri, lalu diskusi dua arah antara pemateri dan peserta” Adapun yang melatarbelakangi dilaksanakan acara ini adalah sebagai edukasi terkait kesetaraan gender dan diskriminasi gender.     “karna saat ini masih banyak orang-orang disekitar kita yang kurang dalam menyetarakan antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Diskriminasi ini masih sangat terlihat dikehidupan sehari-hari, maka dari itu perlu adanya revitalisasi