KE-PMII-AN
Ditulis oleh: Aisatul Isnaini
(Biro Kajian dan Wacana Rayon Psikologi dan Kesehatan)
A.
Sejarah
Berdirinya PMII
PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia). sebuah organisasi mahasiswa yang mengatasnamakan gerakan keaagamaan
berideologikan ahlussunah waljamaah.
Berdirinya PMII merupakan sebuah gagasan dari kaum intelektual yang
menginginkan berdirinya suatu organisasi yang terkhusus sebagai wadah untuk
mahasiswa nahdliyin. Pada masa awal sebelum terbentuknya PMII, kaum cendekiawa
dan terpelajar membentuk IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama)S dan IPPNU
(Ikatan pelajar perempuan Nahdatul Ulama). sebagai wadah untuk mengakomodir
para kaum intelektual nahdliyin.
Dengan banyaknya mahasiswa yang masuk dalam
IPNU dan IPPNU sempat tercipta sebuah ide untuk membuat sebuah organisasi
tersendiri untuk mahasiswa. Namun
gagasan tersebut kurang mendapatkan respon dari pemimpin IPNU kala itu,
dikarenakan usia dari IPNU sendiriyang baru terbentuk 2 tahun pada tanggal 25
Februari 1954. Yang dikhawartikan akan mempengaruhi kondisi internal serta perjalanan dari ipnu da ippnu jika
banyaknya angoota yang keluar dan membentuk wadah tersendiri.
Pada tanggal 27-31
desember 1658 dilakukan Muktamar ke III di Cirebon suara aspirasi mahasiswa yang masuk dalam ipnu semakin
gencar dan menginginkan terbentuknya sebuah organisasi yang tidak lagi
menginduk kepada ipnu-ippnu baik secara fungsional maupun dari badan
keorganisasian. Hingga pada puncaknya pada 14-17 maret 1960 pada konfersi besar
IPNU dikaliurang, Yogyakarta telah disetujui dan meridhai berdirinya wadah
untuk mahasiswa nahdliyin yang tidak lagi menginduk kepada ipnu secara
fungsional maupun organisator. Dengan persetujuan tersebut maka dibentuk
panitia yang terdiri dari 13 orang :
1. Kholid
Mawardi
2. Said
Budairi
3. M.
Shobih Ubaid
4. Makmun
Syukri
5. Hilman
6. Ismail
Makky
7. Munsif
Nahrowi
8. Nuril
Huda Suaidi
9. Laily
Mansur
10. Abdul
Wahab Jailany
11. Hisbullah
Huda
12. M.kholid
Narbuka
13. Ahmad
Husain
Harapan dari ketua
umum NU Dr. KH. Idam Kholid menjadi
mahasiswa yang berprinsip ilmu dan dapat diamalkan kepada masyarakat, dengan
menjadi manusia yang cakap dan bertaqwa kepada ALLAH SWT. Pada Musyawarah Nasional Mahasiswa NU tanggal
14-16 April 1960 di gedung Madrasah Mu’alimin NU Wonokromo Surabaya menghasilkan berdirinya sebuah organisasi
mahasiswa nahdliyin yang diberi nama
PMII. Peraturan dasar PMII berlaku pada 17 juli 1960 dan diperingati sebagai
hari kelahiran PMII. Yang diterima dan disahkan oleh PBNU Dr. KH. Idam Kholid
pada tanggal 14 juni 1960.
Pada tahun awal
berdirinya sebuah organisasi. PMII berada dibwah naungan NU secara penuh yang
berpengaruh pada sebuah kebijakan dan sebuah perpolitikan berdasarkan kepada
NU. Pada masa ini politik begitu bergejolak. PMII yang merupakan bukan sebuah
partai politik, menyatakan bahwa PMII adalah sebuah organisasi independen yang
tidak lagi dependen terhadap partai politik manapun. Yang kemudian akan dikenal
sebagai Deklarasi Munarjati yang dilakukan nya sebuah pencetusan independensi
PMII pada tanggal 14 juli 1952 dimunarjati lawang, malang, jawa timur. Namun
dengan memiliki kesamaan mejunjung tinggi aswaja maka keduanya saling terikat
juga dalam sisi historis terdapat ikatan maka pada kongres X PMII tanggal 27
oktober 1991 diasrama Pondok Gede Jakarta
mendeklarasikan ke interdependensian PMII.
Pemaknaan arti
dari sebuah nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia memiliki sebuah filosofi
yaitu :
A. “
PERGERAKAN “ yang terkandung dalam PMII adalah dari hamba (yang senantiyasa
bergerak menuju idealnya) memberikan rahmat bagi alam sekitarnya.
B. “
MAHASISWA “ adalah golongan generasi muda untuk membina dan mengembangkan
potesi ketuhanan dan kemanusiaanagar gerak ilmu diperguruan tinggi yang
mempunyai identitas diri sebagai insan religious, insan akademis, insan sosial
dan insan mandiri.
C. “
ISLAM “ agama sebagai agama yang dipahami dengan paradigm “Ahlussunnah
Waljama’ah” yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran islam secara profesional
antara iman, islam dan ikhsan yang didalam pola pikir dan pola perilakunya
tercermin sifat-sifat seliktif, akomodadis dan intergratif.
D. “
INDONESIA ” yang terkandung dalam PMII masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia
yang mempuyai falsafah dan idiologi bangs (Pancasila) serta UUD1945 dengan
kesadaran kesatuan dan ketuhanan bangsa dan negarayang terbentang dari Sabang
sampai Merauke yang di ikat dengan kesadaran wawasan nusantara.
B. Visi, Misi, dan Tujuan PMII
Visi PMII
Visi keagmaan
yaitu islam yang dibangun PMII yitu kesilaman yang inkluisif, toleran dan
moderat. Visi kebangsaan dari PMII yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara yang
demokratis, toleran, dan dibangun atas semangat bersama untuk mewujudkan
keadilan bagisegenap elemen bangsa dan negara.
Misi PMII
Misi PMII yaitu,
merupakan manifestasi dari komitmen keislaman dan keindonesiaan, dan sebagai perwujudan
kesadaran beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan kesadaran ini, PMII dengan
salah satu komponen pembeharu bangsa dan pengembangan misi intelektual
berkewajiban bertanggung jawab mengemban komitmen keislaman dan keiindonesiaan
demi meningkatkan harjatdan martabat Indonesia dan membebaskan bangsa Indonesia
dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik mental spiritual
maupun material dalam segala bentuk .
Tujuan PMII
Tujuan PMII yaitu tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) Bab
IV Pasal 4 yaitu terbentuknyta pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada
ALLAH SWT, berbudi luhur, berilmu , cakap , dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangakan cita cota kemerdekaan
Indonesia. Berdasarkan atas tujuan PMII Yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) BAB
IV Pasal 4 Memanifestsikanya ke dalam suatu formula yaitu :
§ Motto : Dzikir, Fikir, Amal Shaleh
§ Tri
Khidmah : Taqwa , Intelektualitas dan
Profesional
§ Tri
Komitmen : Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan
C. PMII
Sebagai Ulul Albab
PMII sebagai
sorang Intelektual yang diharapkan sebagai pembangun agama dan negara. Maka
kita harus menjadi sebuah kader yang Kritis. Menjadikan Kader yang peka
terhadap sosial dan peka keadan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa
sebagai agen of change tuntutan sebagai suatu penggerak perubahan, Sebagai
insan yang berfikir dan motor dalam sebuah perubahan.
Rayon psikologi dan kesehatan sebagai fakultas
memiliki juga peran sebagai perubahan dan tetap menjujung nilai nilai Islam
yang berlandaskan ASWAJA. Dalam motto PMII sendiri yaitu dzikir fikir dan amal
saleh maka kita haarus melakukanya dalam kehidupan sehari hari. Sebagai
Mahasiswa harus memerankan peranya dalam masyarakat, peduli terhadap orang lain
juga terhadap perbedaan termasuk perbedaan agama. Hal hal sederhana dalam
memenuhi kebutuhan penunjang keilmuan kita Rayon Psikologi dan kesehatan selalu
mengadakan sebuah diskuisi, selain itu untuk menunjang kebutuhan kerohanian
kita, maka diadakan sebuah yasin tahlil pada malam jumat, hal hal sederhana
sebagai penunjang insan yang berfikir (ulul albab) dan menjadi seseorang yang
dapat mengaktualisasikan diri kita . Dan
hal yang menjadi suatu yang harus
diperhatikan adalah bagaimana kita terus berperan terhadap masyarakat dengan
terus menujang keilmuan kita dan kita aplikasikan dalam kehisupan sehari haari
, baik dalam kampus maupun dalam masyarakat.
D. Arti
dari atribut PMII
Bentuk
:
Perisai berarti keislaman dan kemampuan mahasiswa islam Indonesia terhadap
berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.
Bintang
: yaitu lambang
ketinggian semangat dan cita cita yang selalu memancar.
5 (lima) bintang sebelah atas melambangkan Rasulullah
dengan empat sahabat terkemuka (khulafaurrasyidin).
4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhadluan Ahlussunah WalJama’ah.
4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhadluan Ahlussunah WalJama’ah.
9 bintang secara keaseluruhan menunjukan :
1. Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta
empat orang imam mazhab itu laksana
bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan yang tinggi
dan penerang umat manusia.
2. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar agama islam di Indonesia yang disebut dengan Wali Songo
2. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar agama islam di Indonesia yang disebut dengan Wali Songo
Warna :
a. Biru , sebagaimana tulisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan harus digali oleh warga pergerakan, biru juga menggambarkan lautan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara
b. Biru muda , sebagaimana dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
c. Kuning , sebagaimana perisai sebelah atas berarti identitas mahasiswa yang menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan
a. Biru , sebagaimana tulisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan harus digali oleh warga pergerakan, biru juga menggambarkan lautan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara
b. Biru muda , sebagaimana dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
c. Kuning , sebagaimana perisai sebelah atas berarti identitas mahasiswa yang menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan
a. Pencipta Bendera PMII : Shaimory
b.
Ukuran
Bendera PMII : Panjang dan lebar (4 : 3)
c.
Wrana
dasar bendera PMII : Kuning
d.
Isi bendera PMII :
– Lambang PMII terletak di bagian tengah
– Tulisan PMII terletak di sebelah kiri lambang membujur ke bawah.
– Lambang PMII terletak di bagian tengah
– Tulisan PMII terletak di sebelah kiri lambang membujur ke bawah.
A.
Sejarah
PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan
Rayon
Psikologi dan Kesehatan merupakan rayon yang masih termasuk baru di lingkup
komisariat Walisongo. Usianya saat ini baru menuju usia keempat. Rayon
Psikologi dan Kesehatan yang juga biasa disebut Rayon Psikes merupakan rayon
yang terbentuk atas prakarsa komisariat Walisongo periode kepemimpinan 2015.
Saat
itu Fakultas Psikologi dan Kesehatan yang baru akan dibentuk dan masih
menginduk fakultas lain, memiliki potensi sebagai tempat pengembangan kader
baru. Maka dari itu komisariat mencoba untuk membentuk rayon baru di fakultas
tersebut (dibarengi dengan pembentukan rayon Fisip serta Saintek yang juga akan
dibentuk).
Rayon
Psikes sendiri merupakan rayon yang terbentuk dari 2 kultur budaya PMII yang
berbeda. Hal ini dikarenakan 2 jurusan yang saat ini ada di fakultas merupakan
2 jurusan yang sebelumnya menginduk di 2 fakultas lain. Yaitu jurusan psikologi
pada fakultas Ushuluddin, dan jurusan gizi pada fakultas Tarbiyah. Sehingga
pada awalnya, para kader yang telah di mapaba sebelumnya merupakan kader yang
belum disatukan karena alasan tersebut.
Namun
atas prakarsa senior, mereka kemudian menyatukan kader-kader dari 2 jurusan
yang terpisah tersebut agar tetap solid karena suatu saat akan bertemu dalam
satu fakultas dan satu rayon.
Karena
dulunya merupakan 2 jurusan yang "terpisah" dan kemudian akan
disatukan dalam rangka pembentukan fakultas dan rayon baru, maka rayon Psikes
perlu dibentuk dan diresmikan. Pendirian rayon Psikes sendiri dibimbing oleh
Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, serta bapak Gunawan
melalui perkumpulan dan pengenalan awal kepada sahabat/i yang sudah MAPABA sebelumnya.
Setelah
pengenalan itu, para kader tersebut kemudian dibimbing lagi oleh senior-senior
dalam rangka pembentukan kepengurusan. Saat itu ketua yang disebut
"Koordinator Persiapan" terpilih adalah sahabat Dimas Hary, yang
terpilih melalui penunjukan langsung oleh senior. Saat itu ada tiga calon,
namun akhirnya Sahabat Dimas yang memenuhi syarat sehingga terpilih. Ketika
menjabat sebagai Koorfinator Persiapan sendiri, fungsi dan tugasnya hampir sama
dengan ketua rayon, namun karena rayon Psikes belum benar-benar resmi
terbentuk, maka dinamakan Koordinator Persiapan bukan Ketua Rayon.
Setelah
resmi terpilih sebagai ketua, sahabat Dimas kemudian berinisiatif mengumpulkan
semua kader sekaligus menjelaskan tentang kepengurusannya kedepan. Dimana pada
pertemuan tersebut membahas tentang persiapan pembentukan rayon serta visi,
misi dan masa depan rayon untuk satu periode yang akan datang termasuk masa
depan kader selanjutnya. Saat itu, kepengurusan dan pembentukan rayon dibimbing
oleh 2 orang senior sebagai pembimbing utama. Yaitu : sahabat Qosim dan sahabat
Lukman dari rayon Tarbiyah. Serta dibantu oleh beberapa senior lain.
Pada
saat perkumpulan itu, terbentuklah 4 divisi (atau sekarang disebut dengan
Biro). Yaitu : divisi Kaderisasi,
Wacana, Advokasi, dan Keagamaan. Dari kepengurusan inilah kemudian diperoleh
kader melalui proses MAPABA pertama sebanyak kurang lebih 60 orang. Dan rayon
Psikes sendiri resmi terbentuk pada tanggal 17 Juni 2017.
Komentar
Posting Komentar