Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

KE-INDONESIA-AN

Ditulis oleh:  Zulfikar (Biro Kajian dan Wacana PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan) Berdasarkan sumber kata,keindonesiaan merupakan bentuk dari kata konfiks (gabungan) atau kata yang di susupi imbuan ke dan an. menurut kamus besar indonesia thesaurus imbuan ke dan an jika di gabungkan dengan kata indonesia memiliki makna untuk menyatakan hal atau keadaan. sedangkan menurut terminology kata keindonesiaan memiliki makna untuk menerangkan hal dan keadaan bangsa indonesia dari berbagai aspek baik dari segi geografis, agama, politik, budaya serta sejarah. Di era milenial sekarang ini dimana banyak budaya asiang dan berbagai macam paham yang masuk di indonesia tanpa filter yang memadahi, penting bagi kita memahami tentang makna dari keindonesiaan sebagai bentang bagi kita dalam meghadapi arus globalisasi dan paham-paham yang menyimpng supaya kita dapat terhindar dari hal-hal yang sekiranya dapat menyebabkan perpecahan. Sebelum kita beranjak unuk memahami keindoneisaan itu sendiri

PSIKOLOGI ISLAM

Ditulis oleh: Lisya Metta Damayanti (Biro Kajian dan Wacana Rayon Psikologi dan Kesehatan) Kesehatan Jiwa Menurut Paradigma Islam (Kajian Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist) Istilah kesehatan jiwa selama ini lebih dikenal dengan istilah kesehatan mental yang merupakan terjemahan dari mental health . Psikologi Barat memandang pengendali perilaku berpusat pada diri (self/ego) manusia. Paradigma Islam justru meniadakan self (diri) untuk diserahkan kepada Allah (Hollins, 2006). Pilar Islam adalah kalimat Lailaha ilallah, tiada Tuhan selain Allah menyuruh manusia meniadakan semua keterikatan kecuali hanya kepada Allah. Berkaitan dengan kesehatan jiwa (mental) Islam memandang bahwa keterikatan kepada Allah sebagai sumber kebahagiaan, sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai tolok ukur kebahagiaan sejati. K eselamatan (kebahagiaan) dunia dan akhirat sebagai hal yang sangat penting untuk dijadikan visi dan tujuan hidup manusia. Hal ini menjadi harapan manusia, yang ditunjukkan

GIZI HALAL

Gambar
Ditulis oleh: Bagus Diky Prayogo (Biro Kajian dan Wacana PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan) A.       Selayang Pandang Gizi Halal Gizi dalam pengertian sederhana yaitu zat yang berfungsi untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses metabolisme dalam tubuh. Hal tersebut kemudian berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Gizi berkaitan erat dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas yang akan mempengaruhi tingkat ekonomi seseorang dimasa mendatang. Salah satu dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang gizi yaitu memungkinkan adanya percampuran antara bahan halal dengan haram, baik disengaja maupun tidak disengaja pada saat proses pengolahan pangan. Diperlukan suatu kajian khusus yang melibatkan pengetahuan dibidang pangan, biokimia, teknik industri, biologi, kimia, farmasi dan pemahaman tentang syariat islam untuk mengetahui kehalalan dan kesucian suatu pangan. Seringkali terjadi per

PENGANTAR STUDI GENDER

Ditulis oleh Arini Suvi L (Biro Kajian dan Wacana Rayon Psikologi dan Kesehatan) A.       Pengantar Sejarah menorehkan bahwa pergerakan perempuan tidak luput dari dinamika yang dikaitkan dengan kondisi sosial politik baik dalam sekala regional, nasional, bahkan internasional. Isu perempuan sudah bukan hanya sebagai isapan jempol belaka, hal ini dapat kita lihat bahwa modernisasi dan persinggungan budaya merupakan hal yang kongkret yang meharuskan untuk selalu waspada, mawas diri, baik secara individu maupun komunitasnya dalam menghadapi realita yang terjadi dan tidak lari meninggalkanya. Budaya patriarki yang berkembang menunjukan bahwa laki-laki adalah makhluk yang kuat dan rasional sementara perempuan adalah makhluk yang lemah dan emosional merupakan konstruksi sosial budaya. Di era globalisasi saat ini, perhatian dunia terhadap pembangunan yang berbasis gender semakin besar. Seperti yang telah kita ketahui bersama hampir di seluruh Negara telah terjadi diskriminasi gender

NILAI DASAR PERGERAKAN

Ditulis oleh: Zahrotun Nafisa (Biro Kajian dan Wacana Rayon Psikologi dan Kesehatan) NDP Sebagai Falsafah Bergerak Dalam Menerjemahkan Nilai-Nilai Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan dan Kemanusiaan A. Prawacana Dalam konteks landasan bergerak, dasar filosofis dari setiap aktivitas berpikir, bertutur kata serta bertingkah laku, PMII memiliki Nilai Dasar Pergerakan. Kata nilai itu sendiri secara umu mengandung pengertian konsep yang menunjuk pada hal-hal yang dianggap berharga dalam kehidupan manusia, yaitu tentang apa yang dianggap baik, layak, pantas, benar, penting, indah, dan dikehendaki dalam kehidupan. Nilai-nilai dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah basis filosofis dari setiap aktifitas berpikir, berucap dan bertindak, yang mencerminkan tujuan bersama yang hendak dicapai. Nilai Dasar Pergerakan tersebut merupakan suatu bentuk sublimasi antara nilai-nilai keIslaman, kemanusiaan, keadilan, dan keIndonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal Jam

AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH (ASWAJA )

Gambar
Ditulis o leh : Muhammad Ulin Nuha (Biro Kajian dan Wacana Rayon Psikologi dan Kesehatan) A.       Sejarah ASWAJA Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) lahir dari pergulatan intens antara doktrin dengan sejarah. Di wilayah doktrin, debat meliputi soal kalam mengenai status Al-Qur’an, apakah ia makhluk atau bukan, kemudian debat antara sifat-sifat Allah antara ulama Salafiyyun dengan golongan Mu’tazilah, dan seterusnya. Di wilayah sejarah, proses pembentukan Aswaja terentang hingga zaman Khulafa’ur Rasyidin, yakni dimulai sejak terjadi perang Shiffin yang melibatkan khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu dengan Muawiyah. Bersama kekalahan khalifah keempat tersebut, setelah dikelabui melalui arbitrase (tahkim) oleh kubu Muawiyah, umat Islam semakin terpecah ke dalam berbagai golongan. Di antara mereka terdapat Syi’ah yang secara umum dinisbatkan kepada pengikut khalifah Ali bin Abi Thalib, golongan Khawarij yakni pendukung Ali yang membelot karena tidak setuju dengan tahk