KAWAL PMII MENGABDI BERSAMA SEKOLAH ADVOKASI
Dokumentasi oleh PMII Rayon Psikes
(Semarang,
2/3/24) PMII
Rayon
Psikologi
dan Kesehatan
UIN Walisongo Semarang kembali
menyelenggarakan
acara sekolah advokasi yang dilaksanakan selama 2 hari, 2-3 Maret 2024. Acara di hari
pertama berisikan materi dan di hari yang kedua berisikan turun basis masyarakat. Sekolah
advokasi sendiri merupakan program kerja dari Biro Advokasi dan Gender. Acara ini mengusung tema
“Mewujudkan Kader
PMII yang Kritis
dalam Implementasi
Bidang
Psikologi
dan Gizi,
juga Adaptif
serta Peka
terhadap Isu
Sosial”.
Sekolah advokasi diketuai oleh
Sahabati Puspita Rimba Pertiwi yang dalam sambutannya menyampaikan harapan agar
seluruh peserta dapat menyerap ilmu dan mengaplikasikannya langsung kepada masyarakat
dengan baik.
Bertempat di Gedung FPK, hari
pertama merupakan penyampaian materi yang
berkaitan dengan advokasi, yaitu ada advokasi umum, advokasi psikologi, dan
advokasi gizi. Penyampaian materi pertama mengenai advokasi umum dipaparkan
oleh dosen dari FDK yaitu Ibu Usfiaul Marfu’ah, M.SI dan juga didampingi oleh
moderator yaitu Sahabati
Vina Agustin. Sebelum di paparkannya materi acara diisi ice breaking
terlebih dahulu yang di pandu oleh Sahabat Andhika Rizky, sembari menunggu
pemateri datang.
Materi
tentang advokasi umum ini membicarakan terkait gender, yang mana gender
tersebut adalah sifat dan perilaku
yang dikaitkan dengan laki-laki ataupun perempuan yang dibentuk secara sosial
maupun budaya. Sedangkan mengenai advokasi sendiri yaitu sebuah bentuk
pembelaan atau pendampingan.
Advokasi
bisa dilakukan secara struktural atau kultural. Dilanjutkan kedalam pembahasan
mengenai kekerasan seksual.
Pada
topik ini,
dapat disimpulkan bahwa pelaku kekerasan seksual bisa dikenakan sanksi yang
sesuai dan korban juga bisa
mendapatkan
penghakiman.
Setelah
selesai materi yang pertama dilanjutkan pada materi yang kedua yaitu mengenai
advokasi psikologi yang dipaparkan oleh dosen psikologi yaitu Ibu Dewi Khurun
Aini, S.Pd.I,
M.A serta didampingi oleh moderator yaitu Sahabat Mawahib Ahyauddin.
Materi yang disampaikan mengenai advokasi sendiri yaitu upaya atau proses
strategis dan terencana untuk mendapat komitmen dari pihak-pihak penentu
kebijakan (Stake Holders). Dilanjutkan materi yang berkaitan dengan
psikologi seperti implementasi dari emosi, bagaimana cara kita meregulasi
emosi, terlebih terhadap anak kecil yang masih belum bisa dalam mengontrol
emosi nya. Karena
pada dasarnya semua orang pasti mengalami hal tersebut. Dijelaskan pula
mengenai perkembangan sosial emosional pada anak dan peran orang tua dalam
perkembangan emosional anak. Pesan terakhir sebelum penutup yang disampaikan
oleh pemateri adalah,
“Jika saat ini Anda menjadi anak yang kurang beruntung, maka jadilah orang tua
yang anaknya merasa beruntung memiliki orang tua sepertimu.”
Dokumentasi oleh PMII Rayon Psikes
Memasuki
acara yang terakhir yaitu sesi diskusi studi kasus yang mana para
sahabat-sahabati
peserta dibentuk dalam 8 kelompok mendiskusikan mengenai kasus advokasi
psikologi dan gizi, serta peserta diminta untuk membuat strategi serta tujuan
dalam kasus tersebut.
Setelah
itu,
dipresentasikan
kepada forum.
Dilanjut dengan
briefing oleh panitia kepada peserta untuk kelanjutan acara
pada esok hari, yang mana dari materi yang sudah dipaparkan tadi akan di implementasikan
terhadap masyarakat keesokan harinya.
Pelaksanaan acara yang kedua diadakan di Komunitas Harapan, Kauman Semarang. Para peserta berkumpul di depan gedung FPK pada jam 13.00 WIB untuk melakukan pemberangkatan menuju Komunitas Harapan. Sesampainya disana para peserta dan panitia menyiapkan tempat dan dekorasi untuk keberlangsungan acara. Setelah semua peralatan dan dekorasi selesai dipersiapkan para peserta dan panitia mengajak para anak-anak di sekitar lingkungan tersebut untuk bergabung, bermain dan belajar bersama. Setiap anak dibentuk kelompok dan setiap kelompok didampingi oleh penanggung jawab yang telah ditugaskan.
Setelah
pembentukan kelompok, anak-anak diberikan pembelajaran berupa materi terkait
psikologi dan gizi, yang mana materi tersebut sebagai edukasi mereka untuk bisa
menerapkan emosinya dengan baik dan bisa mengkonsumsi makanan yang sehat demi
kesehatan mereka sendiri. Anak-anak yang datang sangat antusias serta
aktif selama pembelajaran berlangsung.
Setelah
pembelajaran mengenai psikologi dan gizi, dilanjutkan dengan fun game
yang dipandu oleh Sahabat
Gading
Gumilang
dan Sahabati
Alia Hetty. Game berupa menuliskan
perasaan emosi yang pernah mereka alami di sticky note yang telah
dibagikan kepada mereka dan menempelkannya didepan. Game kedua yaitu menebak
makanan yang sehat dan tidak sehat. Setelah sesi fun game selesai, dilanjutkan dengan
penutup yang mana doa penutup dipimpin oleh salah satu anak dari Komunitas Harapan. Setelah sesi penutup,
anak-anak dibagikan susu kotak dan diperbolehkan untuk langsung pulang dan
menjalani aktivitas mereka masing-masing.
Anak-anak
Komunitas Harapan
sangat aktif dan antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang
diselenggarakan oleh PMII
Rayon Psikes, serta para panitia dan peserta turut
aktif dalam melakukan seluruh rangkaian acara mulai dari pemaparan materi
hingga terjun langsung kemasyarakat. Semoga dengan adanya sekolah advokasi
dapat bermanfaat untuk para panitia, peserta, dan juga para masyarakat yang
telah ikut andil dalam acara ini.
Reporter : Nazwa Azizah (Anggota RTL Kajian dan
Gerakan)
Redaktur : Farah Ghifari (Pengurus Biro Kajian dan
Gerakan)
Tumbuh Subur Pergerakan 🍀
BalasHapus