GIZI HALAL
Ditulis oleh: Bagus Diky Prayogo
(Biro Kajian dan Wacana PMII Rayon Psikologi dan
Kesehatan)
A. Selayang
Pandang Gizi Halal
Gizi
dalam pengertian sederhana yaitu zat yang berfungsi untuk menyediakan energi,
membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses metabolisme
dalam tubuh. Hal tersebut kemudian berkembang seiring perkembangan ilmu
pengetahuan. Gizi berkaitan erat dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,
dan produktivitas yang akan mempengaruhi tingkat ekonomi seseorang dimasa
mendatang.
Salah satu dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang gizi yaitu memungkinkan adanya percampuran antara bahan
halal dengan haram, baik disengaja maupun tidak disengaja pada saat proses
pengolahan pangan. Diperlukan suatu kajian khusus yang
melibatkan pengetahuan dibidang pangan, biokimia, teknik industri, biologi,
kimia, farmasi dan pemahaman tentang syariat islam untuk mengetahui kehalalan
dan kesucian suatu pangan. Seringkali terjadi perubahan dari makanan berstatus
halal menjadi tidak halal yang disebabkan adanya bahan tambahan pangan (BTP),
seperti zat kimia dan ekstraksi dari hewan yang tidak halal. Kajian khusus
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memberikan sertifikasi dan labelisasi
halal yang bertujuan untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen khususnya
konsumen muslim dan pelaku usaha pangan terkait kehalalan suatu produk pangan.
Oleh karena itu, memilih makanan adalah salah satu bentuk ketaqwaan dan
ketaatan manusia pada aturan Allah. Hal ini juga disampaikan dalam QS Al
Baqarah ayat 168
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.“.
Mengkonsumsi
makanan halal adalah hak dasar setiap muslim yang ada didunia. Hal ini bukan
saja terkait dangan keyakinan beragama, namun berkaitan dengan kesehatan,
ekonomi, dan keamanan. Jika dilihat dari segi ekonomi, produk halal bukan saja
menganai makanan, melainkan juga obat, kosmetika, bahkan juga wisata halal.
Permintaan produk halal kian meningkat seiring bertambahnya waktu dan populasi
muslim. Indonesia sendiri menyimpan potensi besar terkait hal ini. "Negara
kaya akan SDA dan SDM, memiliki populasi muslim terbesar di dunia, dan memiliki
dukungan pemerintah berupa UU Jaminan Halal
yang telah terbentuk beserta dengan LPPOM MUI. Sedangkan jika dilihat
dari segi kesehatan makanan halal memiliki manfaat sebagai berikut : Menjaga
kesehatan baik jasmani dan rohani, Memperoleh iman dan ketaqwaan dari Allah
SWT, Memberikan ketenangan dalam kehidupan dan kegiatan sehari hari,
Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, Mendapatkan rezeki yang barokah baik
dunia dan juga akherat, dan Memperoleh kepribadian jujur dalam hidup dan sikap
yang apa adanya.
Komentar
Posting Komentar